Yo, halooo! Kali ini aku comeback dengan membawakan pembahasan yang baru, yipiee! >,< Aku mau membahas sesuatu yang menarik, nih~
"Pesta Bunuh Diri" merupakan sebuah novel yang terbit belum lama ini. Novel ini diterbitkan pada tahun 2022, yang sebenarnya cerita ini, tuh, udah lamaaa banget ditulis oleh penulisnya. Berawal dari thread di forum Kaskus, lalu dipublikasi ulang pada platform Wattpad, dan kini telah menjadi novel cetak. Wow, proses yang panjang, ya~ Sepanjang yang aku ingat, sepertinya ada beberapa hal yang diubah oleh penulisnya saat proses penulisan novel cetaknya. Meskipun begitu, tidak mengurangi kesan horor, merinding, tegang, amarah, dan kesedihan yang turut hadir saat membacanya. Tidak sesuai dengan judulnya, novel ini tidak semerta-merta menceritakan tentang insiden bunuh diri yang disebabkan oleh kesehatan mental yang terganggu. Novel yang mengusung genre horor dan thriller ini justru mengandung banyak pesan moral sosial di dalamnya. However, novel ini mengandung banyak adegan kekerasan sehingga dilabeli dengan rentang usia 17+, ya~
"Pesta Bunuh Diri" merupakan bagian pertama dari Timur Trilogi. Aku sendiri sedang membaca Timur Trilogi yang ketiga dengan judul "Eksekusi Tapal Kuda". Sekilas mengenai "Eksekusi Tapal Kuda", cerita ini dilatarbelakangi dengan peristiwa sejarah yang terjadi di Banyuwangi, Jawa Timur, yakni tragedi ninja yang kala itu meneror seluruh warga di desa. Inilah yang aku sukai dari Timur Trilogi. Meskipun keseluruhan ceritanya ialah fiksi, tetapi bang Daniel mampu menciptakan karya yang terinspirasi dari peristiwa sejarah. Novel "Pesta Bunuh Diri" menceritakan tentang keputusasaan warga desa Taman Kembar yang dilanda keterbatasan makanan hingga kurangnya pengetahuan akan dunia yang berada di luar desa Taman Kembar. Mayoritas warga Taman Kembar tidak bisa membaca. Bagi mereka, buku tidaklah bermanfaat, dan yang menganggap itu bermanfaat hanyalah sesepuh desa atau orang-orang pilihan. Warga desa hanya memercayai, menghormati, dan menuruti segala perkataan sesepuh desa. Tak hanya dilanda oleh kemiskinan dan kelaparan, desa tersebut memiliki banyak sekali misteri yang selama ini dipertanyakan oleh penghuninya. Di sana, ada sebuah hutan yang bernama Hutan Tambalur dan terdapat sebuah telaga di dalamnya yang dinamakan "Telaga Merah".
Banyak mitos yang bermunculan mengenai telaga itu dikarenakan para sesepuh desa melarang seluruh warganya untuk memasukinya, kecuali orang-orang pilihan para sesepuh yang ditunjuk untuk mencari persediaan bahan makanan atau barang-barang yang berguna lainnya guna dibawa ke desa. Orang-orang pilihan tersebut akan menemani satu kepala keluarga setiap harinya untuk mencari persediaan secara bergiliran. Jika beruntung, ia akan menemukan daging hewan hasil buruan. Jika tidak, maka hanya pulang dengan tangan kosong dan kekecewaan yang melanda. Tak dapat dipungkiri bahwa tidak sedikit warga desa yang diambil dan menjadi milik hutan. Karena warga desa memercayai suatu prinsip bahwa segala hal yang telah menjadi milik hutan harus berada di sana selamanya dan takkan pernah kembali.
Selain misteri Telaga Merah, desa itu juga memiliki misteri tentang teror Sisik Hitam. Di kala Sisik Hitam mengunjungi desa Taman Kembar, maka semua warga desa bersembunyi dalam rumahnya masing-masing. Teror tersebut sangat mengerikan bagi warga Taman Kembar. Banyak kematian yang terjadi di sana. Seluruh mayat yang meninggal, terutama yang menjadi korban Sisik Hitam, mereka akan ditenggelamkan di Telaga Merah. Tidak ada jalan keluar bagi warga desa Taman Kembar untuk meraih kebebasan. Seiring berjalannya waktu, banyak hal janggal yang ditemukan oleh beberapa warga desa yang pada akhirnya membuka tabir fakta tentang apa yang terjadi dengan desa mereka. Pertanyaan-pertanyaan yang selama ini mereka simpan dalam benaknya mulai terkuak dengan berbagai insiden yang tidak terduga.
Ahmad Daniel, selaku penulis, lihai dalam menciptakan suasana yang tegang bagi para pembaca, terlihat dari berbagai plot twist yang bermunculan. Tak hanya suasana tegang, bang Daniel pun lihai dalam menyisipkan backstory dari tiap tokoh yang terlibat dalam novel ini sehingga semuanya terjalin dalam suatu ikatan benang merah. Tak ayal jika pembaca merasa sangat dekat dengan para tokohnya dan merasakan bahwa mereka turut serta mengalami rentetan kejadian di dalamnya. Para pembaca dibawa untuk mengalami berbagai emosi saat membacanya. "Pesta Bunuh Diri" akan menjadi novel yang membuat para pembaca tidak dapat menyelesaikannya dalam sehari karena sebagian waktu akan dibuat melongo dengan plotnya. Aku pun merasakannya padahal aku sudah menamatkan cerita ini sebelumnya di Wattpad beberapa tahun lalu. Mungkin itu juga menjadi salah satu faktor aku mengalami lagi ketegangan dan sensasi kejut yang seharusnya pernah kurasakan.
Bang Daniel tidak mengulurkan "benang merah" dalam cerita ini secara eksplisit, melainkan para pembaca yang harus menguraikan benangnya sendiri. Apalagi dengan adanya peristiwa sejarah kelam di Indonesia di novel ini menambahkan kesan yang membekas di hati pembaca. Ikatan spesial yang terjalin antar tokoh pada novel ini pun menimbulkan kesedihan yang menyesakkan bagiku, sebagai pembaca. Harapan besarku, semoga Timur Trilogi bagian kedua dan yang ketiga juga turut diterbitkan menjadi novel cetak.
Selain "Pesta Bunuh Diri" sudah ada dua novel sebelumnya yang telah diterbitkan, yakni "Midnight Restaurant" dan "Midnight Hospital". Saat ini beliau masih aktif mempublikasikan karya-karya terbarunya di Wattpad dengan akun bernama Ahmaddanielo.
Rating pribadiku untuk novel ini ... 9/10, dan ini bener-bener aku rekomendasikan untuk dibaca setidaknya tiga kali seumur hidup, xixi. Terakhir, sebagai pembaca, aku amat sangat menunggu untuk terbitan Timur Trilogi selanjutnya, hehe~
Sampai jumpa, tabik~
Tidak ada komentar:
Posting Komentar